Bupati Bogor : Seluruh Kecamatan Di Kabupaten Bogor Zona Merah
foto.antara/fjn
Faktajaya News, Bogor. “Semua kecamatan di kabupaten Bogor zona merah, patuhi protokol kesehatan, biasakan hidup bersih,” ungkap Bupati Bogor Ade Yasin, Ketua Satgas Penanganan COVID-19 dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
Diberitakan, sejak 16 Januari 2021, dua kecamatan yang masih berstatus zona oranye, yakni Rumpin dan Tenjo kini berganti status menjadi zona merah seiring ada warga yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Bagaimana tidak, sejak tiga hari terakhir penambahan kasus COVID-19 di Kabupaten Bogor terbilang tinggi, yakni mencapai 97 kasus baru per hari. Berbeda dengan tahun 2020 yang per harinya hanya bertambah 30 hingga 50 kasus.
Menurut data yang berhasil di himpun FJN hingga Senin (18/1), Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor mencatat ada 6.753 kasus, sebanyak 5.773 kasus sembuh, 79 kasus meninggal, dan 895 kasus berstatus masih aktif.
Terkait dengan itu, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor, Irwan Purnawan menyebutkan bahwa meski seluruh kecamatan berstatus zona merah, tapi Satgas COVID-19 nasional masih mencatat Kabupaten Bogor sebagai zona oranye penularan COVID-19.
“Beda metodologinya, kalau kami menetapkan zona merah berdasarkan ada warga di kecamatan tersebut yang aktif positif COVID-19, sedangkan satgas nasional berdasarkan banyak faktor, salah satunya dengan perbandingan jumlah penduduk,” jelas Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Bogor itu.
Sementara itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Jawa Barat telah mencatat sebanyak 650 tenaga kesehatan (nakes) di daerah itu terpapar positif COVID-19 selama pandemi berlangsung.
“Nakes yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu sebanyak 650 orang, sementara nakes yang sudah sembuh sebanyak 494 orang,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Bogor drg Mike Kaltarina, MARS di Cibinong, seperti dilansir Antara, Selasa (19/1) .
Menurutnya, dari ratusan nakes yang terkonfirmasi positif itu delapan di antaranya meninggal dunia. Tiga wafat di tahun 2021 dan lima lainnya di tahun 2020.
Tiga tenaga kesehatan yang gugur di bulan Januari ini yaitu staf Tata Usaha (TU) Puskesmas Bojonggede, perawat senior Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang, serta ahli madya kesehatan Puskesmas Megamendung.
Kemudian, kata Mike Kaltarina, lima tenaga kesehatan yang juga wafat terpapar COVID-19 pada tahun 2020 yaitu dokter fungsional di Puskesmas Leuwinutug Kecamatan Citeureup, Kepala Puskesmas Banjarsari Kecamatan Ciawi, perawat di Puskesmas Pasir Angin Cileungsi, perawat RSUD Ciawi, serta erawat di RS Sentra Medika Cibinong. ant/red