MENGUAK “MISTERI PESUGIHAN” DEWI LANJAR

MENGUAK “MISTERI PESUGIHAN” DEWI LANJAR

Foto : juragansejarah

Faktajaya News, Pekalongan – Tak sedikit warga masyarakat dan para petualang sejarah yang kerap membicarakan sosok Legenda Ratu Laut Utara Pulau Jawa.

Menurut informasi masyarakat Pekalongan, Jawa Tengah yang berhasil dihimpun Jejak Petualang FJN, nama sang legenda Ratu Laut Utara yang sebenarnya adalah Dewi Lanjar.

Menurut mereka, Lanjar adalah sebutan bagi wanita yang sudah bercerai dengan suaminya dalam usia yang masih muda dan belum mempunyai anak.

Pada umumnya masyarakat Pekalongan masih memiliki kepercayaan kental terhadap sosok Dewi Lanjar. Hal ini dapat dibuktikan, semisal ada anak hilang saat bermain di pantai, tak sedikit mereka yang hingga kini percaya bahwa anak tersebut dibawa oleh Dewi Lanjar. Konon letak keraton Dewi Lanjar terletak di Pantai Pekalongan sebelah Sungai Slamaran.

Menurut cerita, pada beberapa puluh tahu silam, hiduplah seorang putri cantik bernama Dewi Rara Kuning. Ia telah menjadi janda di usia yang sangat muda karena suaminya meninggal beberapa waktu setelah pernikahan.

Dari kejadian itulah, Dewi Rara Kuning kemudian dikenal dengan sebutan Dewi Lanjar. Namun karena hal itu pula akhirnya Dewi Lanjar memutuskan untuk meninggalkan kampung halamannya agar tidak terus-menerus dirundung duka.

Setibanya di sungai Opak, ia bertemu Raja Mataram Panembahan Senopati bersama Mahapatih Singaranu yang sedang bertapa mengapung di atas air sungai. Dewi Lanjar pun mengutarakan isi hatinya dan berkata tidak akan menikah lagi.

Panembahan Senopati dan Mahapatih Singoranu merasa iba, kemudian menasehatinya agar bertapa di Pantai Selatan untuk menemui Ratu Kidul.

Selanjutnya mereka berpisah, Panembahan Senopati beserta patihnya melanjutkan bertapa menyusuri sungai Opak, sedangkan Dewi Lanjar menuju Pantai Selatan. Ia bertapa dengan tekun kemudian moksa dan bertemu dengan Ratu Kidul.

Dalam pertemuan itu, Dewi Lanjar memohon agar diangkat menjadi anak buah Kanjeng Ratu Kidul. Yang kemudian Ratu Kidul pun mengangkat Dewi Lanjar menjadi Pengikutnya.

Suatu hari, Dewi Lanjar bersama pasukan jin diperintahkan untuk mengganggu dan mencegah Raden Bahu yang sedang membuka hutan Gambiren (kini berada di sekitar Jembatan Anim Pekalongan dan Desa Sorogenen, red). Namun, Raden Bahu sama sekali tidak terpengaruh dengan godaan Dewi Lanjar dan pasukan jinnya.

Karena tidak berhasil menunaikan tugas, Dewi Lanjar pun memutuskan untuk tidak kembali ke Pantai Selatan, tetapi memohon izin kepada Raden Bahu untuk dapat bertempat tinggal di Pekalongan.

Hal tersebut pun disetujui baik oleh Raden Bahu maupun oleh Ratu Kidul. Selanjutnya, sejak saat itu Dewi Lanjar diperkenankan tinggal di Pantai Utara Jawa Tengah terutama di Pekalongan.

Istana Megah Dewi Lanjar

Pantai Slamaran merupakan lokasi dimana satu-satunya pintu masuk menuju Istana Megah milik Dewi Lanjar.

Bagi orang yang memiliki Indra Keenam, akan dapat melihat adanya ‘Karpet Merah Ghaib” yang menghubungkan langsung ke pintu sebuah Istana Megah bertaburkan emas, intan, dan permata yang berkelap-kelip.

Penjaga Harta Karun

Dewi Lanjar dan pasukannya memiliki wewenang khusus untuk menjaga setiap harta karun yang tersimpan di Laut Pantai Utara.

Harta karun ini berasal dari kapal-kapal saudagar yang karam pada masa Kerajaan Hindhu-Buddha, Kesultanan Islam, hingga Kolonial Belanda.

Sesuai amanat yang di terima, Dewi Lanjar menjaga harta karun ini semata-mata hanya digunakan untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk memperkaya diri sendiri.

Tempat Mencari Pesugihan

Hasil cerita yang berhasil dihimpun, Dewi Lanjar memiliki lima abdi kinasih, salah satunya bertugas sebagai penggoda iman manusia.

Sosok abdi kinasih ini menyerupai Nyi Blorong di pantai selatan, dengan wujud setengah manusia dan setengah naga. Sosok ini akan selalu menjerumuskan orang-orang yang memiliki pemikiran sesat dan mencari jalan pintas untuk meraih kekayaan dengan menumbalkan seseorang yang sangat dicintainya.

Jika di wilayah Pantai Selatan ada ‘Kanjeng Roro Kidul’ sebagai Penguasa, maka di Pantai Utara ada Dewi Lanjar yang ber-istana di Pantai Slamaran, Pekalongan, Jawa Tengah.

Disisi lain, Dewi Lanjar juga dipercaya sebagai jalan utama mengguyur derasan rezeki bagi pemujanya. Bagi orang yang tidak memahami kerap menyebutnya dengan ‘Pesugihan’.

Hal ini juga diperkuat dari penuturan warga sekitar yang mengungkapkan, Dewi Lanjar memang beristana di Pantai Slamaran, Kawasan Pesisir Pekalongan, tepatnya di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan.

Pantai Slamaran sendiri tergolong pantai yang tidak terlalu luas, hanya sekitar 3,4 Ha. Saat akhir pekan dan hari libur nasional, Pantai Slamaran selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan. Sementara di saat tertentu juga dikunjungi para pemburu kekayaan melalui ritual pesugihan.

Dibalik keindahan Pantai Slamaran, tersimpan kisah mistis yakni pintu masuk Istana Megah yang bertaburkan emas, intan, dan permata yang berkelap-kelip.

Itulah yang belakangan membuat silap mata para pemburu kekayaan. Sehingga tak mengherankan kemudian muncul istilah ‘Pesugihan Dewi Lanjar’.

Menurut cerita Kuncen Pantai Slamaran, tak kurang dari sepuluh ribu prajurit gaib konon mengelilingi dan bersiaga di depan ruang utama. Prajurit tersebut juga dilengkapi dengan berbagai persenjataan mulai dari tombak serta tameng layaknya pasukan perang pada masa lalu.

Jika ada orang yang ingin meminta sesuatu kepada Sang Ratu (Dewi Lanjar) tentu tidaklah mudah untuk berkomunikasi langsung, namun pada umumnya meraka akan melalui seorang perantara kuncen.

Selain itu, konsekuensi pesugihan ini juga tidak main-main. Tumbal manusia sebagai korbannya. Konon ada sebuah Jembatan Penghubung antara Balairung pengumpulan manusia Pencari Pesugihan dengan Pusat Kerajaan yang dibangun dari jiwa-jiwa manusia yang diikat setidaknya selama 250 tahun.

Belakangan untuk menjaga keberadaan dan kelestarian Legenda Lara Kuning (Dewi Lanjar), masyarakat setempat akhirnya mengubah bekas Rumah Rara Kuning yang berada di Desa Wonoyoso, Kecamatan Buaran, Pekalongan menjadi Pemakaman Umum Sri Kuning.

Penasaran?

Sebelum jadi penasaran dengan berbagai macam pesugihan, maka tak ada salahnya untuk kita kupas bersama bahwa semua bentuk pesugihan dengan berbagai macam janji-janji seperti pesugihan Dewi Lanjar sudah saatnya tidak langsung kita telan mentah-mentah. Setidaknya masih banyak cara lain yang tidak harus dengan tumbal apalagi hingga mengorbankan jiwa bahkan keluarga hanya sekedar ingin mengejar harta.

Diantara sekian banyak tempat pesugihan, mulai dari Gunung Kawi, Gua Pelangon dan lain-lain, Pesugihan Gunung Kemukus di Sragen Jawa Tengah juga tak kalah terkenalnya dengan tempat lainnya.

Belakangan, dari berbagai sumber yang berhasil ditemui Tim Jejak Petualang FJN mengatakan, hingga berita ini diturunkan, tak sedikit para pemburu harta yang setiap hari berlomba-lomba mendatangi tempat ini untuk mengalap berkah.

Selain memang merupakan tempat wisata ziarah keramat yang cukup terkenal yaitu Makam Keramat Pangeran Samudra dan Sendang Ontrowulan juga merupakan tempat yang dipercaya sebagai jembatan ngalap berkah atau pesugihan yang terperaya dan tanpa tumbal…..Wallahu a’lam bisshowab…

Nah, jika penasaran semuanya kembali ke diri kita masing-masing. Namun setidaknya yang harus kita yakini, hanya langkah yang disertai Niat karena Allah SWT semata yang pasti akan membawa kita menuju kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. (red)

Sampai ketemu lagi di Jejak Petualang FJN selanjutnya….. Salam Rahayu & Jabat Erat.

berbagai sumber

About Maulana Kusuma Wijaya

Leave a reply translated

Your email address will not be published. Required fields are marked *