Gegara ‘Kebakaran Maut’ Pipa Depo Pertamina di Jakut, Sedikitnya 13 Meninggal dan 47 Luka-luka

Gegara ‘Kebakaran Maut’ Pipa Depo Pertamina di Jakut, Sedikitnya 13 Meninggal dan 47 Luka-luka

Situasi Saat kebakaran Pipa Intergrated Terminal BBM Jakarta Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023).


FAKTAJAYA.COM, JAKARTA – Kebakaran maut ya terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam, dipastikan kini telah padam.


Kepastian itu disampaikan oleh Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kasudin Gulkarmat) Jakarta Utara Rahmat Kristantio kepada awak media, Sabtu (4/3/2023) dini hari.


Rahmat menuturkan, petugas saat ini terus melakukan proses pendinginan untuk mencegah api menyala kembali.


“Untuk situasi terakhir yang di kawasan Pertamina sudah padam, tinggal pendinginan, memastikan agar tidak ada lagi titik panas yang kembali menyala,” tutur Rahmat.


Sementata berdasarkan pantauan faktajaya.com, si jago merah yang melahap sejumlah rumah warga di sekitar Depo Pertamina juga terlihat sudah padam.


Sebagai informasi, berdasarkan data per Sabtu pukul 00.15 WIB, sebanyak 16 orang meninggal dunia dan 50 lebih warga mengalami luka bakar dalam insiden kebakaran di Depo Pertamina Plumpang yang langsung dilarikan ke Rumah Sakit terdekat
Rinciannya, 14 korban meninggal dunia merupakan orang dewasa, sedangkan dua korban meninggal dunia adalah anak-anak. Kemungkinan korban masih akan bertambah karena masih banyak warga yang hingga kini hilang dan belum belum diketahui keberadaannya.


Sedangkan korban luka bakar yang tercatat saat ini terdiri dari 49 orang dewasa dan seorang anak.


Diberitakan sebelumnya, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III membenarkan kebakaran yang terjadi di pipa penerimaan BBM di Depo Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Jumat malam.


“Terjadi insiden terbakarnya pipa penerimaan BBM di Integrated Terminal BBM Jakarta, Plumpang,” ujar unit Manager Communication Relations dan CSR Pertamina MOR III Eko Kristiawan, melalui pesan singkatmya, Jumat.


Berdasarkan keterangan Command Center Badan Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulmarmat), informasi pertama soal peristiwa itu diterima petugas pada pukul 20.11 WIB.

Sementara menurut Ketua RW 01, Agus yang penduduknya hanya terpisah pembatas tembok dari tempat kejadian kepada awak media mengatakan, “sebenarnya sebelum kejadian, sekira pukul.20.00 bukan cuma warga di RW 09, RW 01 juga sudah mencium bau bensin yang sangat menyengat dari lokasi. Bahkan ada warga yang sampai muntah-muntah mencium baunya Saya juga sudah meminta warga untuk tidak menyalakan api dan menjauh dari lokasi, ujar Agus.


Hingga berita ini diturunkan para petugas masih terus melakukan evakuasi, mulai dari korban meninggal, luka & luka hingga warga yang hilang. Sementara ratusan warga sekitar pun mulai diungsikan dan ditampung di Markas PMI Jakarta Utara yang tidak berjauhan dari lokasi kejadian.(red)

About Maulana Kusuma Wijaya

Leave a reply translated

Your email address will not be published. Required fields are marked *