Jajaran PWI Bekasi Raya ‘Sepakati’ Penguatan Tupoksi dan Program Kerja
FAKTAJAYA.COM, BEKASI – Seluruh jajaran Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi Raya kembali berkomitmen memperkuat soliditas organisasi melalui Rapat Koordinasi (Rakor) Pengurus dan Anggota yang digelar di Aula PWI Bekasi Raya, Jum’at (26/9/2025).

Rakor kali ini dihadiri 65 anggota, termasuk jajaran pengurus, dewan pembina, dewan penasehat, serta unsur PWI Peduli Bekasi Raya.

Agenda utama mencakup pembahasan program kerja, evaluasi efektivitas kehadiran/absensi, serta penguatan tupoksi setiap bidang organisasi.
Ketua PWI Bekasi Raya, Ade Muksin, S.H., dalam sambutannya menegaskan, kedisiplinan anggota bukan hanya soal administratif, tetapi menyangkut marwah organisasi. Menurutnya, minimnya kehadiran anggota dalam agenda PWI akan menjadi catatan serius dan berdampak langsung terhadap perpanjangan Kartu Tanda Anggota (KTA) PWI.
“Organisasi ini milik kita bersama. Kalau anggota abai terhadap kehadiran, lalu bagaimana kita bisa menuntut penghargaan dari luar. Absensi akan terus dievaluasi, bahkan menjadi syarat mutlak untuk perpanjangan KTA. Untuk itu, PWI butuh anggota yang peduli, aktif, dan loyal,” tegas Ade.
Tupoksi & Program Kerja
Rapat juga membedah secara rinci tugas pokok dan fungsi (tupoksi) pengurus dan bidang-bidang, mulai dari penguatan kapasitas wartawan (OKK, UKW, workshop etika jurnalistik), advokasi hukum, kerja sama strategis, hingga pengembangan usaha ekonomi anggota.
Beberapa program unggulan yang ditegaskan antara lain:
1.Bidang Organisasi: Database digital anggota & rekrutmen terbuka.
2.Bidang Pendidikan & Pelatihan: UKW 2x setahun, workshop jurnalistik investigasi.
3.Bidang Multimedia: Portal berita resmi PWI Bekasi Raya & pelatihan jurnalistik digital.
4.Bidang Kesejahteraan: Santunan, BPJS kesehatan, bazar murah untuk anggota.
5.Bidang Seni Budaya & Pariwisata: Festival Jurnalistik & promosi wisata lokal.
Selain itu Ade Muksin juga menekankan, program-program ini hanya akan efektif jika anggota benar-benar hadir, terlibat, dan memberi kontribusi nyata.
Dalam rapat ditegaskan kembali aturan absensi wajib hadir minimal dua kali dalam seminggu.
Fakta di lapangan menunjukkan tingkat kehadiran masih rendah. Oleh karena itu, pengurus memutuskan evaluasi akan dilakukan berkala, dan ketidakpatuhan akan berimplikasi pada hak keanggotaan.
“Ini bukan soal menggugurkan kewajiban, tapi membangun tradisi disiplin. Kalau wartawan bisa disiplin dalam organisasi, dia juga akan disiplin dalam profesinya. PWI Bekasi Raya ingin jadi barometer kedisiplinan wartawan di Jawa Barat,” tambah Ade.
Mengakhiri rapat, Ade Muksin mengingatkan kembali pentingnya semangat kebersamaan seluruh pengutus dan anggota PWI.
“Jangan jadikan PWI sekadar nama di kartu. Jadikan organisasi ini rumah bersama tempat kita belajar, tumbuh, dan berjuang menjaga martabat profesi wartawan. Mari kita peduli, hadir dan disiplin. Karena tanpa kita, PWI bukan apa-apa.” tutuo Ade.(red)

