Kasus Insiden Yang Kerap Terjadi Di Lift Membuat Masyarakat Was-was

Kasus Insiden Yang Kerap Terjadi Di Lift Membuat Masyarakat Was-was

foto : ilustrasi lift/fjn

FAKTAJAYA.COM, NASIONAL – Berbagai Kasus insiden di lift yang kerap mencuat ke permukaan di tahun ini, membuat masyarakat pengguna lift menjadi was-was.


Apalagi, hampir di semua tempat bertingkat mulai dari apartemen, hotel, rumah sakit, kantor pelayanan masyarakat dapat dipastikan menggunakan lift.


Sementara berbagai kasus yang kini terjadi di lift jerap.muncul ke permukaan. Salah satu yang kini menjadi perbincangan hangat diantaranya penemuan mayat di kolong lift Bandara Kualanamu, pada Kamis (27/4) lalu.


Belakangan, pada Senin (8/5), 2 korban kasus terjebak di lift hampir bersamaan juga muncul ke permukaan. Kasus pertama korban dilaporkan tewas terjepit di lift kantor Gubernur Jawa Tengah. Satu lagi gegara lift macet di Pakuwon Tower, Tebet.


Lantas seperti apa detail kasus-kasus lift itu. Berikut diantara kasus lift yang di rangkum faktajaya news dari berbagai sumber ;

Tragedi Aisiah di Lift Kualanamu

foto. garis polisi di batas lift/fjn


Penemuan mayat di kolong lift bagian lantai dasar Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, membuat geger masyarakat.


Pasalnya, mayat yang belakangan diketahui bernama Aisiah Dewi Sinta Hasibuan itu terjatuh di sela-sela lift saat berusaha untuk keluar dari lift, pada Senin (24/4).


Menurut Kasat Reskrim Polres Deliserdang Kompol Kadek Cahyadi mengatakan, Aisiah meninggal karena terjatuh dari lift lantai 2 di bandara tersebut.


Dari CCTV yang beredar, Aisiah tampak buru-buru saat itu. Saat hendak keluar, ia terjatuh di sela-sela lift. Peristiwa itu terjadi pada 24 April pukul 20.36 WIB..Sementara jasadnya baru ditemukan tiga hari berselang.


Terkait dengan itu, Corporate Secretary (Corsec) Bandara Kualanamu Dedi A Subur mengungkapkan, saat kejadian korban hanya sendirian di dalam lift. Sehingga, tidak ada yang mengetahui kejadian tersebut.


“Hanya korban sendiri yang menggunakan fasilitas lift, di mana korban naik lift dari lantai 1 menuju lantai 2 dan tidak ada orang atau pihak lain yang ikut bersama korban di dalam lift. Sehingga, ketika korban terjatuh dari lift dan berada di bawah lantai dasar lift, tidak ada orang atau pihak lain yang mengetahuinya,” jelas Dedi, Sabtu (29/4).


Namun, pengacara kondang Hotman Paris Hutapea yang menjadi kuasa hukum korban, menilai tak mungkin Aisiah sengaja memaksa buka lift sehingga terjatuh.


“Adanya tuduhan almarhum membuka paksa itu sangat tidak masuk akal. Dia kan cuma pencet-pencet aja. Harusnya kalau itu pintu sebelah rongga terjun bebas ke bawah. Harusnya lift itu tidak terbuka,” kata Hotman.


Fakta serupa juga ditemukan zawak media saat kepolisian melakukan olah TKP. Tim kepolisian tampak memeriksa kabel, mengukur celah pada lift, memeriksa pintu lift hingga memeriksa kolong bandara.


Selain itu, kepolisian juga mencoba lift 1 lainnya yang identik dengan yang digunakan Aisiah saat insiden terjadi. Tim Labfor tampak membuka pintu lift dengan tangan, hasilnya pintu itu bisa dibuka dengan tangan. Bukan hanya bisa, tapi sangat mudah.


Sementa itu Ahli digital forensik, Abimanyu Wachjoewidajat, juga memberikan analisisnya terkait pintu lift yang bisa dibuka tersebut.

Menurutnya, lift di Bandara Kualanamu sangat tidak aman. Itu karena sangat mudah dibuka.

Teknisi Tewas Terjepit Lift di Kantor Gubernur Jateng

Garis polisi terbentang di depan lift lantai 3 Gedung E kantor Gubernur Jawa Tengah.
foto: mkw/fjn

Belum hilang dari ingatan kita korban meninggal kasus lift, aisiah belakangan timbul kasus yang sama, eeorang teknisi di Kota Semarang,.

Andre, tewas akibat terjepit lift di gedung E kompleks kantor Gubernur Jawa Tengah. Andre tewas saat hendak menolong orang yang terjebak di lift.


Terkait dengan itu, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan mengatakan, peristiwa itu terungkap saat polisi mencurigai adanya ambulans yang mendatangi gedung E.


Pada saat bersamaan di depan kompleks kantor Gubernur juga sedang ada aksi unjuk rasa.


“Berawal kami melaksanakan pengamanan demo kemudian di sekitar jam 16.00, kita melihat ada ambulans masuk ke arah sini. Makanya timbul kecurigaan kami untuk melakukan pengecekan. Ternyata di sini ditemukan trouble pada saat kegiatan perawatan lift di gedung E,” ujar Donny, Senin (8/5).


“Korban terjepit di lift yang kemudian ketika kita bantu upaya evakuasi korban akhirnya meninggal di rumah sakit. Posisi terjepit di sekitar lift lantai 3 menuju 4,” jelas dia.


Berdasarkan informasi saksi korban dan salah satu rekannya Paris melakukan perawatan rutin dibantu dua petugas dari gedung E di lantai empat. Ada dua lift di lokasi tersebut yakni lift kiri dan kanan. Lift kiri sudah selesai dicek dan dalam tahap inspeksi.


Namun lift kiri tersebut ternyata digunakan oleh penghuni gedung. Padahal seharusnya lift tidak boleh digunakan karena masih dalam tahap inspeksi. Kemudian penghuni gedung tersebut terjebak di antara lantai 3 dan 4.


“Sebenarnya lift yang 1 sudah dalam tahap pemeriksaan tapi masih dalam tahap inspeksi. Ketika digunakan ada yang terjebak di lift akhirnya dua orang teknisi ini membantu untuk mengeluarkan yang terjebak di dalam lift,” ungkapnya.


“Nah dari situ mungkin komunikasi antar 2 teknisi ini dengan bagian yang naik turunkan lift itu tidak sinkron, pada akhirnya terjepit,” jelas dia.(tim)

About Maulana Kusuma Wijaya

Leave a reply translated

Your email address will not be published. Required fields are marked *