Gempa Beruntun Kembali ‘Guncang’ Sumedang Jawa Barat
Kanan : Petugas BPBD Kab.Garut dirikan tenda darurat di RSUD Sumedang, Senin (01/01/2024). (Diskominfo Garut)
FAKTAJAYA.COM, SUMEDANG – Gempa bumi beruntun kembali mengguncang wilayah Sumedang, Jawa Barat. Belangan, gempa yang terjadi pada Senin (1/1/2024) pukul 20:46:48 WIB berkekuatan Magnituo 4,5.
“Episenter terletak pada koordinat 6.82 LS dan 107.92 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 km Utara Kabupaten Sumedang, Jabar pada kedalaman 10 km,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono kepada wartawan, Senin (1/1/2024).
Daryono mengungkapkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
“Gempa kali ini dirasakan di Rancakalong, Jatinangor, Bandung dalam Skala Intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu). Di Cirebon, Garut dan Subang dalam Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hingga pukul 21.15 WIB hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 6 kali aktivitas gempa bumi di Sumedang,” ujar Daryono.
Terowongan Cisumdawu
Sebelumnya, Gempa bumi dengan kekuatan M 4.8 yang melanda Kabupaten Sumedang pada 31 Desember 2023 malam menyebabkan sedikit keretakan di dinding Terowongan Kembar Tol Cisumdawu. Namun keretakan tersebut tidak berdampak signifikan ke operasional jalan tol.
Terkait dengan itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membantah kabar yang menyatakan dinding terowongan Tol Cisumdawu mengalami keretakan usai terjadinya gempa di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Terowongan kembar di Tol Cisumdawu.
“Itu bukan retak. Itu membangunnya segmental, segmen-segmen itu, jadi sambungan-sambungan,” kata Basuki Hadimuljono seperti dikutip dari Antara, Senin (1/1/2024).
Oleh karena ada gempa, kata dia, masyarakat melihat sambungan-sambungan pada terowongan tersebut dan sebaliknya jika tidak ada gempa kemungkinan masyarakat tidak memerhatikan hal itu.
Kendati demikian, Menteri PUPR mengatakan pihaknya tidak lengah dengan adanya berita tersebut dan akan menyelidikinya. “Tapi aman dilalui, masih aman dilalui,” kata Basuki.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan terowongan yang paling kritis berada di bagian portal atau mulutnya.
“Ia mengakui adanya kabar viral yang menyebutkan bahwa terowongan Tol Cisumdawu mengalami retak akibat gempa Sumedang.
“Kita cek, itu bukan retak. Itu akumulasi debu-debu yang terbang, terkumpul di situ karena di joint (sambungan) tidak terlalu rata,” katanya.
Meskipun demikian, dia mengatakan pihaknya saat sekarang sedang menyelidiki lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada retakan-retakan yang berbahaya atau tidak ada.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya juga menyelidiki di lokasi-lokasi lain dan hasilnya akan segera dilaporkan.
“Nanti kita laporkan kalau sudah ada hasilnya,” kata Hedy.(red)
sumber : berbagai sumber