Potret Pasukan Tengkorak Kopaska TNI AL Yang ‘Menyeramkan’
Foto : Kopaska TNI AL
FAKTAJAYA NEWS, NASIONAL – Tahukah Anda, Komando Pasukan Katak (Kopaska) merupakan satuan elite khusus TNI Angkatan Laut (TNI AL) berbasis di bawah Komando Armada RI dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun wartawan Faktajaya News, Kopaska yang dikenal dengan semboyannya ‘Tan Hana Wighna Tan Sirna’ berarti ‘tak ada rintangan yang tak dapat diatasi’ juga mencerminkan reputasi Kopaska sebagai pasukan yang tangguh dan tak tertandingi.
Bahkan tak sedikit yang mengatakan, Kopaska juga merupakan pasukan yang sangat menyeramkan. Bagaimana tidak, selain kemampuan tempurnya yang di atas rata-rata prajurit biasa TNI dengan ciri khasnya yang kerap mengenakan topeng tengkorak untuk menutupi wajahnya agar tak dikenali musuh juga metode latihan Kopaska yang sangat horor.
Disisi lain anggota Kopaska juga merupakan prajurit-prajurit handal TNI AL yang telah melewati tahapan seleksi yang benar-benar ketat. Meliputi dari tes kesehatan, kemampuan fisik, ketahanan bawah air, hingga psikotes khusus yang tidak sembarang prajurit dapat melakukannya.
Selain itu calon yang lulus akan digembleng selama 10 bulan pendidikan komando kepaskaan dan standar pasukan khusus. Latihan yang super keras bak neraka wajib dilalui sehingga membentuk satria yang benar-benar tangguh dan andal.
Meski mereka spesialis antiteror aspek laut, Anggota Kopaska juga mampu bertempur di berbagai medan. Mulai dari darat, laut, udara, hingga rawa-rawa. Sehingga tak mengherankan, dengan kemampuan tempur khusus yang mereka kuasai, Kopaska sering diandalkan dalam tugas-tugas operasi rahasia untuk menyelesaikan misi khusus.
Bahkan sejak dibentuknya Kopaska kerap terlibat dalam berbagai operasi penting di dalam maupun luar negeri. Seperti dalam pembebasan Irian Barat (Papua sekarang) dengan Operasi Trikoranya.
Berikut beberapa tugas utama Kopaska :
1.Tugas dalam Operasi Amfibi
Beach Reconnaissance:
Kopaska melakukan pengintaian pantai untuk mengumpulkan informasi tentang kondisi pantai sebelum operasi pendaratan amfibi.
Post Reconnaissance:
Setelah pendaratan awal, pasukan melakukan pengintaian lanjutan untuk memastikan keamanan dan kelancaran operasi.
Beach Clearing:
Pasukan membersihkan pantai dari rintangan dan ancaman yang dapat mengganggu pendaratan amfibi.
SUROB (Surf Observation):
Pengamatan gelombang untuk menentukan kondisi laut dan cuaca yang dapat mempengaruhi operasi pendaratan.
2.Tugas dalam Operasi Khusus
Sabotase / Anti Sabotase (Teror):
Kopaska menjalankan misi sabotase terhadap instalasi musuh dan mencegah aksi sabotase dari pihak lawan.
Clandestine:
Operasi rahasia yang memerlukan penyusupan tanpa terdeteksi oleh musuh
Combat SAR:
Pencarian dan penyelamatan dalam situasi tempur untuk mengevakuasi personel yang terluka atau terjebak di medan perang.
Mine Clearance Ops:
Pembersihan ranjau di perairan untuk memastikan jalur aman bagi kapal-kapal TNI
Send and Pick up Agent:
Pengiriman dan pengambilan agen rahasia dalam operasi intelijen.
3.Operasi Tambahan
PAM VIP VVIP & Vital Obj:
Pengamanan VIP dan VVIP serta objek vital negara, termasuk pengawalan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.
Underwater Survey:
Survei bawah air untuk mengumpulkan data penting mengenai kondisi laut dan dasar laut.
SAR (Search and Rescue):
Operasi pencarian dan penyelamatan untuk menemukan dan menyelamatkan korban di laut.
Underwater Salvage:
Penyelamatan benda-benda berharga atau penting yang tenggelam di laut.
Factual Information Gathering:
Pengumpulan informasi faktual yang penting untuk perencanaan dan pelaksanaan operasi.(red)
sumber : berbagai sumber