Masjid Hadiah Untuk Jokowi Senilai Rp570 M Segera Dibangun
Foto.soloraya/fjn
Faktajaya News, Surakarta – Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Agung Sheikh Zayed di Kota Solo rencananya dilakukan pada Sabtu (6/3).
Masjid pemberian Pangeran Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan yang khusus dihadiahkan untuk Presiden Joko Widodo tersebut rencananya akan dibangun di atas lahan bekas Depo Pertamina di Jalan Ahmad Yani, Banjarsari dengan luas lahan 2,9 hektare.
Sedangkan anggaran pembangunan masjid yang disediakan UEA tersebut diperkirakan mencapai hingga USD 40 juta atau setara dengan Rp570 miliar (kurs Rp14.000/USD).
“Kita kan tinggal eksekusi saja, Pemkot Solo hanya menyediakan lahan. Sedangkan bangun masjidnya semua dari sana (UEA),” ujar Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, kepada awak media saat meninjau lokasi pembangunan masjid, Rabu kemarin.
Menurut Gibran, selain masjid, pemerintah UEA juga akan membangun Islamic Center di Kota Solo dan Pemkot Solo juga telah menyediakan lahan di wilayah Kentingan, Jebres atau di belakang kampus UNS (Universitas Sebelas Maret).
“Pihak UEA menginginkan lahan seluas 2 atau 3 hektar untuk Islamic Center. Saya arahkan dibangun di dekat kampus UNS (Universitas Sebelas Maret) Solo. Sudah ada lahannya,” kata Gibran.
Lebih jauh dijelaskan Gibran, bahwa dirinya sudah melakukan survei lahan di lokasi yang ia tawarkan. Untuk pembangunan masjid akan dilakukan lebih dulu. Ia berharap pembangunannya bisa dilakukan secara paralel.
“Kalau bisa paralel pembangunannya akan lebih baik. Tapi kita akan lihat besok Sabtu,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kota Surakarta, Hidayat Maskur pada kesempatan itu juga menambahkan, masjid yang akan dibangun di kawasan Gilingan, Solo tersebut bisa menampung sekitar 12.000 jemaah dengan luas 10.000 meter persegi dan direncanakan selesai dibangun dalam waktu 16 bulan.
“Desain masjid keseluruhan sama seperti Masjid Sheikh Zayed di Uni Emirat Arab. Semuanya termasuk kubah dan lain-lain sama seperti di sana,” terangnya.
Dirinya juga mengatakan, masjid tersebut merupakan hadiah untuk Presiden Joko Widodo karena hubungan baik antara Indonesia dengan Pemerintah UEA. Tidak hanya berupa masjid, hadiah dari Pemerintah UEA juga berupa gedung Islamic Center.
Hidayat juga menjelaskan,, pada awalnya pembangunan masjid dan Islamic Center akan dijadikan di satu lokasi. Namun Pemerintah UEA menginginkan lahan yang lebih luas untuk Islamic Center.
“Nanti di Islamic Center juga disediakan bangunan aula besar untuk kegiatan keagamaan dan juga dilengkapi dengan mal. Ini sama seperti di Saudi juga. sedangkan pengelolaannya nanti diserahkan ke kementerian agama, jelasnya. red