Kuwu Sindang Ajak Warga Buka Usaha Di Sekitar Agrowisata “Embung Jangkar”
Faktajaya News, Indramayu – Musim kemarau yang terjadi di berbagai wilayah Jawa Barat, membuat para peternak khususnya yang berada di Indramayu kesulitan untuk mendapatkan sumber air.
Melihat kondisi tersebut, akhirnya pemerintah melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian membuat program untuk membangun Embung. Pasalnya, Embung ini terbukti mampu membantu berbagai subsektor pertanian, termasuk peternakan.
Selain itu, Embung merupakan salah satu upaya konservasi air tepat guna, harus berada dalam kawasan peternakan (ruminansia) yang peruntukannya untuk Hijauan Pakan Ternak (HPT), Sanitasi dan Minum Ternak agar kebutuhan air untuk usaha ternak terpenuhi utamanya saat musim kemarau.
Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Sarwo Edhy mengatakan, Ditjen PSP serius dalam menangani persoalan kekeringan melalui penyediaan infrastruktur irigasi pertanian berupa bangunan embung. Apalagi. Embung mampu mendukung semua subsektor pertanian.
“Embung harus bisa meningkatkan produksi pertanian pada semua sub sektor, baik itu sub sektor tanaman pangan, sub sektor hortikultura, sub sektor perkebunan maupun sub sektor peternakan. Sehingga yang menjadi skala prioritas adalah pada lokasi yang rawan terdampak bencana kekeringan dan kebanjiran akibat anomali iklim. Pun tidak terlepas dari pengelolaan dan pemeliharaan yang baik dari Poktan dan Gapoktan yang ada di sekitar embung peternakan, semua harus bersama-sama menjaganya,” tuturnya.
Sejalan dengan program itu, belakangan Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Kab.Indramayu yang dipelopori Kuwu Sindang mulai mewarnai program pembuatan ‘Embung Jangkar’ yang kini sedang dibangun di Desa Sindang dengan berbagai potensi yang berada di Indramayu, mulai dari potensi untuk usaha penyediaan Kuliner dan Seni budaya hingga Sarana Hiburan.
“Saya mengajak warga turut terlibat di lokasi Embung Jangkar dan mengisinya dengan berbagai usaha yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar. Mulai dari usaha kuliner, indrustri rumahan seperti batik, sepatu dan sebagainya, hingga seni dan budaya asli Indramayu. Sehingga kedepan beradaan Embung Jangkar selain tempat agro wisata juga menjadi pusat untuk membawa cinderamata, pusat kuliner dan seni budaya asli Indramayu”, terang Carnita saat ditemui FJN, pada Rabu (25/8).
Masih di lokasi Proyek Embung Jangkar, Carnita juga menambahkan, “saya berharap dengan rencana usaha ini selain dapat mewarnai keberadaan Embung juga dapat menanggulangi angka pengangguran dan meningkatkan taraf hidup warga, sekitar. Selain itu kami juga mempersilahkan untuk para pengusaha yang ingin bergabung atau bekerjasama dengan kami, baik usaha di pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, usaha kuliner, maupun seni budaya di lahan sekitar Embung,” jelas Kuwu yang akrab di panggil Encang ini menutup pembicaraan. (darmaji/arief)